Kamis, 27 Maret 2014

MODUL PATHOFISIOLOGI GAGAL GINJAL AKUT



MODUL PATHOFISIOLOGI
GAGAL GINJAL AKUT



Disusun Oleh :
Antias Eva Puspa Ningrum    : 11S10004
Henny Septiana                        : 11S10016
Rianti Esmerelda                      : 11S10030
Risna Herliani                           : 11S10032
Yessiya Ensepa                         : 11S10039
Yusida Arianti                          : 12S10024

DOSEN PENGAJAR
dr. Safril

PROGRAM STUDI S1 GIZI
STIKES HUSADA BORNEO BANJARBARU
TAHUN 2013 / 2014
DAFTAR ISI

                                                                                                 Halaman
DAFTAR ISI..........................................................................................        2
A.    Kata Pengantar............................................................................        3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................        4
B.     Epidemiologi Gagal Ginjal..........................................................        4
C.     Tujuan..........................................................................................        5

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................        6
A.  Pengertian Penyakit Gagal Ginjal...............................................        6
B.  Fungsi Ginjal...............................................................................        9
C.  Jenis-jenis Penyakit Gagal Ginjal ...............................................        11
D. Penyebab Gagal Ginjal.................................................................        13
E. Tanda dan Gagal Ginjal Akut .....................................................         14                   
F. Pemeriksaan Laboraturium Terkait Penyakit Ginjal......................        16
G. Komplikasi Berbagai Penyakit Terkait Penyakit Ginjal...............        19
H. Terapi Ginjal.................................................................................        20
I. Pengaruh Nutrisi Terhadap Penyakit Ginjal..................................        23
BAB III PENUTUP...............................................................................        25
A.    Kesimpulan..................................................................................        25
B.     Epidemiologi Gagal Ginjal..........................................................        25

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................        26
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada ALLAH SWT karena berkat dan rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan referat yang berjudul "Penalaksanaan Gagal Ginjal Akut". Referat ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugasi phatofisiologi
 Bahan-bahan yangsaya gunakan dalam referat ini didapat melalui pencarian pustaka daninternet.Saya tak lupa mengucapkan terima kasih kepada  keluarga dan teman-teman yang selalumemberikan dukungannya.
Saya sangat menyadari bahwa referat yang saya susun ini sangatlah jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan masukan sangatlahdiharapkan.Semoga referat yang telah saya susun ini dapat berguna bagi kitasemua.

Penyusun









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Epidemiologi gagal ginjal akut
Gagal ginjal atau Acute renal failure (ARF) dapat diartikan sebagai penurunan cepat/tiba-tiba atau parah pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini biasanya ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan konsentrasi BUN [Blood Urea Nitrogen] .Akan tetapi biasanya segera setelah cedera ginjal terjadi, tingkat konsentrasi BUN kembali normal, sehingga yang menjadi patokan adanya kerusakan ginjal adalah penurunan produksi urin.
Gagal ginjal Adalah penurunan tiba-tiba faal ginjal pada individu dengan ginjal sehat sebelumnya, dengan atau tanpa oliguria dan berakibat azotemia progresif disertai kenaikan ureum dan kreatinin darah
Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjalmengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali.Penyakit gagal ginjal dibagi menjadi gagal ginjal akut (GGA) dan gagal ginjalkronis (GGK).Penyakit gagal ginjal akut (GGA) adalah penurunan akut fungsi fisiologisginjal.
Gagal ginjal akut dapat disebabkan akibat lanjut dari penyakit-penyakitekstrarenal (pre dan renal) dan intrarenal.Angka kejadian gagal ginjal akutdidapat selama perawatan di rumah sakit berhubungan erat dengan tingginyafrekuensi tindakan bedah berisiko tinggi. Angka kejadian gagal ginjal akut didapatselama perawatan di rumah sakit mencapai 4-5% dan hampir 60% mempunyaihubungan dengan tindakan bedah terutama bedah jantung, toraks, vaskuler, danabdomen. Pada umumnya gagal ginjal akut disebabkan sebagai akibat lanjut darisindrom sepsis, gastroenteritis akut, dan perdarahan terutama pada wanita masanifas, infeksi virus demam berdarah, leptospirosis, dan malaria tropika.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
B.     Tujuan penulisan
Tujuan penulisan dalam pembutan modul ini adalah agar mahasiswa khususnya saya sendiri dapat mempelajari dan mengetahui definisi,tentang gagal ginjal akut penyebabny, tanda dan gejala, jenis-jenisny, komplikasi, pemeriksaan laboratotium, dan pengaruh nutrisi trehadap gagal ginjal akut. Selain itu penulisan modul ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas phatofisiologi.














BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi gagal ginjal akut
Gagal ginjal yaitu satu situasi dimana ginjal tidak bisa melakukan tugasnya dengan normal.pada situasi normal, pertama-tama darah dapat masuk ke glomerulus serta alami penyaringan melewati pembuluh darah halus yang dinamakan kapiler. di glomerulus, zat-zat sisa metabolisme yang telah tidak terpakai serta sebagian yang tetap terpakai dan cairan akan melalui membran kapiler namun sel darah merah, protein serta zat-zat yang berukuran besar dapat terus tertahan didalam darah. filtrat ( hasil penyaringan ) dapat terkumpul dibagian ginjal yang dimaksud kapsula bowman. setelah itu, filtrat dapat diolah didalam tubulus ginjal. disini air serta zat-zat yang tetap bermanfaat yang terdapat didalam filtrat dapat diserap lagi serta dapat berlangsung peningkatan zat-zat sampah metabolisme lain ke dalam filtrat. hasil akhir dari sistem ini yaitu urin ( air seni ).
Ginjal ( renal ) yaitu organ tubuh yang mempunyai tugas utama untuk menyaring serta membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah serta melindungi keseimbangan cairan dan elektrolit ( contohnya kalsium, natrium, serta kalium ) didalam darah. ginjal juga menghasilkan wujud aktif dari vit. d yang mengatur penyerapan kalsium serta fosfor dari makanan hingga menjadikan tulang kuat. disamping itu ginjal menghasilkan hormon eritropoietin yang merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah, dan renin yang berperan mengatur volume darah serta tekanan darah.
Gagal ginjal dibagi jadi dua tipe yaitu gagal ginjal akut serta gagal ginjal kronik.pada gagal ginjal akut berlangsung penurunan fungsi ginjal dengan tiba-tiba dlm kurun waktu sekian hari atau sekian minggu serta ditandai dengan hasil kontrol fungsi ginjal ( ureum serta kreatinin darah ) serta kandungan urea nitrogen didalam darah yang meningkat. namun pada gagal
Peningkatan kecil dalam konsentarsi kreatinin serum (misalnya dari 44,2 mikromol / l) dengan adanya tidak definisi universal, gagal ginjal akut sering didevinisikan sebagai penurunan signivikan dalam fungsi ginjal yang terjadi selama jam atau hari. Mungkin tidak ada tanda dan gejala tetapi oliguria ( volume urin kurang adri 2400 mL / 24 jam ) adalah yang paling umum. Ada akumulasi produk limbah cair dan nitrogen ditunjukan oleh  kenaikan ureum dan kreatinin darah.
Etiologi gagal ginjal akut
Mekanisme gagal ginjal akut adalah :
§ Buruknya perfusi ginjal ( prerenal )
§ Penyakit ginjal instrinsik
§ Obstruksi saluran kemih ( obsternal )
Gagal ginjal akut, atau lebih tepatnya cedera ginjal akut, didefinisikan sebagai penurunan tiba-tiba atau cepat pada fungsi filtrasi ginjal.Kondisi ini biasanya ditandai dengan peningkatan konsentrasi serum kreatinin atau azotemia (peningkatan nitrogen urea/BUN dalam darah).Namun, beberapa saat setelah cedera ginjal, kreatinin atau BUN mungkin normal, sehingga tanda cedera ginjal mungkin baru berupa penurunan produksi urin.
GA dapat disebabkan karena terjadinya penurunan aliran darah, yang dapat merupakan akibat dari infeksi yang parah, serious injury, dehidrasi, daya pompa jantung menurun (kegagalan jantung), tekanan darah yang sangat rendah (shock), atau kegagalan hati (sindroma hepatorenalis). GGA juga dapat dikarenakan oleh adanya zat-zat yang menyebabkan kerusakan/trauma pada ginjal, seperti kristal, protein atau bahan lainnya dalam ginjal. Penyebab GGA lainnya yaitu terjadi penyumbatan yang menghalangi pengeluaran urin dari ginjal, misalnya karena adanya batu ginjal, tumor yang menekan saluran kemih, atau pembengkakan kelenjar prostat.
GGA dikelompokkan berdasarkan penyebabnya, yang pertama adalah prerenal azotemia. Prerenal azotemia adalah penyebab GGA yang paling sering dijumpai. Azotemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan sisa-sisa produk nitrogen. Prerenal azotemia merupakan kegagalan ginjal akibat hipoperfusi parenkim renal, dengan atau tanpa hipotensi arteri sistemik. Hipoperfusi renal dengan hipotensi arteri sistemik dapat disebabkan oleh penurunan volume intravaskular (perdarahan, dehidrasi, excessive diuresis, pankreatitis), perubahan resistensi vascular, maupun output jantung yang rendah.Hipoperfusi tanpa hipotensi arteri sistemik biasanya disebabkan oleh penghambatan billateral renal artery, atau penghambatan unilateral pada pasien dengan satu ginjal yang berfungsi. Namun jika prerenal azotemia dapat segera ditangani dengan mengembalikan aliran darah ke ginjal, kerusakan parenkim ginjal tidak akan terjadi.
Kelompok kedua adalah functional acute renal failure.Pada GGA jenis ini, terjadi perubahan aliran darah pada glomerulus tanpa adanya penurunan perfusi ginjal atau adanya kerusakan struktural pada ginjal. Kegagalan ginjal secara fungsional mengarah pada penurunan tekanan hidrostatik glomerular sehingga terjadi penurunan produksi ultrafiltrat glomerular tanpa mengakibatkan adanya kerusakan pada ginjal.Kondisi klinis seperti ini dijumpai pada individu yang mengalami penurunan volume darah efektif (misal pada kasus congestive heart failure, sirosis, penyakit hati yang parah, hipoalbuminemia) atau pada individu dengan penyakit renovaskular (misalnya renal artery stenosis). Kegagalan ginjal jenis ini juga umum dijumpai pada pasien gagal jantung yang menerima terapi ACEI.
Kelompok ketiga adalah acute intrinsic renal failure.GGA jenis ini terjadi akibat adanya kerusakan pada ginjal itu sendiri, yaitu pada struktur di dalam ginjal, seperti pembuluh-pembuluh darah kecil, glomeruli, tubulus ginjal, dan interstitium.
Kelompok keempat adalah postrenal obstruction.GGA terjadi dalam sistem urinaria dari tubulus ginjal ke uretra.Obstruksi pada kandung kemih merupakan penyebab umum terjadinya obstructive uropathy. GGA yang disebabkan oleh terbentuknya kristal biasa terjadi pada pasien yang mendapat banyak obat dengan kelarutan rendah.
Ada banyak kemungkinan penyebab kerusakan ginjal, di antaranya:
Nekrosis tubular akut (ATN)
Sindrom nefritik akut
Nefritis interstitial
Penurunan aliran darah karena tekanan darah sangat rendah akibat luka bakar, dehidrasi, pendarahan, cedera, syok septik, penyakit serius dan operasi.
Gangguan yang menyebabkan pembekuan dalam pembuluh darah ginjal seperti sindrom uremik hemolitik, trombocitopenik trombotik purpura idiopatik (ITTP)
Hipertensi maligna
Reaksi transfusi
Skleroderma
Infeksi yang secara langsung mencederai ginjal seperti pielonefritis akut dan keracunan darah
Komplikasi kehamilan, termasuk plasenta abrupsio, plasenta previa
Obstruksi saluran kemih
B.     Fungsi ginjal

Ginjal sangat berperan dalam tubuh manusia.Organ bentuknya mirip dengan kacang ini merupakan organ ekskresi pada vertebrata.Fungsinya sebagai penyaring kotoran yang dibuang melalui urin.Ginjal terletak di daerah perut yang berada di belakang.Jika dilihat dari tulang belakang maka berada pada sisi kiri dan kanan. Aliran renalis merupakan aliran darah pada ginjal, bagian-bagian ginjal antara lain bernama korteks yang ada diluar ginjal dan medulla pada bagian dalam ginjal



Berikut adalah bagian dari fungsi ginjal
1. Pertama fungsi ginjal menjadi tempat penyaringan membersihkan darah. Nefron yang menjadi bagian pada ginjal yang gunanya menjalankan fungsi ginjal sebagai penyaring darah.Tujuan dari bagian ini adalah memilah darah yang baik untuk disalurkan pada seluruh tubuh dan membuang racun yang dalam organ tubuh.Jika fungsi ini tidak berjalan dengan baik maka penyakit mudah masuk dan segala virus bahkan bakteri yang ada dalam darah tersalurkan di dalam tubuh, akibatnya orang tersebut bisa meninggal dalam waktu yang singkat.
2. Pengatur jumlah volume darah. Keseimbangan volume di dalam darah dilakukan oleh ginjal, hal ini bertujuan agar darah yang mengalir dapat dikontrol banyaknya, karena jika kekurangan darah maka mengakibatkan tubuh menjadi lemah, sedangkan jika jumlah darah terlalu banyak maka tubuh tidak kuat menampung banyaknya darah yang tidak bisa tersalurkan.
3. Penyaringan glukosa, dan beberapa gizi serta zat di dalam tubuh. Fungsi lain dari ginjal ini dapat mempertahankan zat yang sangat penting dibutuhkan oleh tubuh bersama darah. Dan mengalirkannya lagi ke seluruh peredaran darah.Pengatur zat yang diseimbangkan ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah zat yang berlebihan.
4. Sebagai pengatur keseimbangan kimia darah. Garam yang berfungsi mengikat air dan jika kelebihan gula darah maka berakibat sangat fatal karena tumpukan cairan yang berlebihan dapat membuat anggota tubuh membengkak. Selain itu kalium darah yang berkurang dapat diserap oleh ginjal sedangkan jika terlalu banyak kalium maka ginjal akan membuangnya,
5. Fungsi ginjal selanjutnya ialah menjaga pH darah supaya tidak begitu asam.
Ada banyak sekali fungsi ginjal yang perlu diketahui seperti penghasil hormone yang dapat merangsang pembentuk hemoglobin oleh tulang sumsum.
C.    Jenis- jenis penyakit ginjal

·         Gagal Ginjal:
Suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara nPenyebab gagal ginjal adalah volume darah yang kurang, dehidrasi, obat obatan gangguan aliran darah, sistem imun berlebihan, kerusakan otot dan perandangan akut pada glomerulus. Gejalanya adalah mudah lelah, keperingan, dan lain lain.

·         Ginjal Terapung:
Penyakit ini adalakeadaan dimana ginjal dapat bergerak.Kadang kadang ginjal bergerak sedemikian rupa sehingga diraba melalui dinding perut.Gejala dari penyakitini adalah rasa nyakibat terganggunya peredaran darah, tersumbatnya saluran air seni, dan kadang kadang tidak tampak gejala apapun.

·         Kanker Ginjal:
Kanker ginjal adalah jenis penyakit ginjal yang terdapat pada ginjal atau Tubulus Renal Proksimal, Kanker terjadi akibat adanya kerusakan sel. Kerusakan sel itu sendiri disebabkan obanyak hal, dari obat obatan sampai dengan virus. Gejalanya adalah rasa nyeri pada bagian pinggang



·         Diabetes Melitus
penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Terjadi karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak dapat menyerap kelebihan glukosa.

·         Diabetes Insipidus:
Suatu penyakit dengan sitoma poliura dan polipsa. Diatebetes insipidus dibagi menjadi dua. Pertama diabetes insipidus sentral yang disebabkan oleh defesiensi arpada hormon AVP. Yang kedua adalah diabetes insipidus nefrogenis yang disebabkan oleh kurang pekanya ginjal terhadap hormon dengan sifat anti - diuretik, seperti AV Gejala pada penderitanya adalah gatal, mual, dan sebagainya.

·         Nefritis:
Kerusakan bagian ginjal akibat alergi racun kuman. Disebabkan oleh bakteri . Gejalanya sangat bervariasi mulai dari demam, nanah pada air kemih, dan lain lain.

·         Hematuria:
Penyakit yang ditandai sel darah merah pada urine. Disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iriakibat gesekan batu ginjal. Gejalanya adalah berubahnya warna urin pada penderita.

·         Anuria:
Penyakit anuria adalah penyakit dimana penderitanya tidak dapat mengeluarkan air seni lebih dari 50 mililiter Anuria biasanya merupakan tanda dari gagal ginjal. Penyebab anuria adalah tidak lengkapnya preneral dalam produksi urine. Gejala penyakit ini adalah tidak dapat memproduksi urine lebih dari 100 mililiter dalam 24 jam.

·         Polyuria:
Polyuria adalah penyadimana eksresi urine yang besar dalam periode tertentu. Penyebabnya adalah pada medula ginjal. Gejala penyakit ini adalah banyaknya melakukan eksresi.
·         Oliguria:
Keluaran urin kurang dari seharusnya pada penOliguria merupakan salah satu tanda dari gagal ginjal. Oluguria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh fungsi ginjal menurungagal ginjal intrinsik dan gagal postrenal. Penyakit oliguria ditdengan eksresi urin kurang daro 1 ml / kg/ hari pada bayi, 0,5 ml / kg /jam pada anak dan 400 ml / hari pada orang dewasa.

·         Albuminuria:
Penyakit yang ditandai dengan adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya adalah kerusakan pada bagian glomerulus. Gejala pada penderitanya adalah pembengkakan berisi cairan.

·         Batu Ginjal:
Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantung kemih. Penyebabnya adalah terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengkonsumsi air. Gejala penyakit ini adalah sulitnya eksresi pada penderitanya.

D.    Penyebab gagal ginjal
Ada banyak kemungkinan penyebab kerusakan ginjal, di antaranya:
  • Nekrosis tubular akut (ATN)
  • Sindrom nefritik akut
  • Nefritis interstitial
  • Penurunan aliran darah karena tekanan darah sangat rendah akibat luka bakar, dehidrasi, pendarahan, cedera, syok septik, penyakit serius dan operasi.
  • Gangguan yang menyebabkan pembekuan dalam pembuluh darah ginjal seperti sindrom uremik hemolitik, trombocitopenik trombotik purpura idiopatik (ITTP)
  • Hipertensi maligna
  • Reaksi transfusi
  • Skleroderma
  • Infeksi yang secara langsung mencederai ginjal seperti pielonefritis akut dan keracunan darah
  • Komplikasi kehamilan, termasuk plasenta abrupsio, plasenta previa
  • Obstruksi saluran kemih

E.     Tanda dan gejala gagal ginjal

  • Tekanan darah meningkat karena overload cairan dan produksi hormon vasoaktif diciptakan oleh ginjal melalui RAS (renin-angiotensin system), meningkatkan risiko seseorang mengembangkan hipertensi dan/atau penderitaan dari gagal jantung kongestif.
  • Urea terakumulasi, yang mengarah ke azotemia dan akhirnya uremia (gejala mulai dari kelesuan ke perikarditis dan ensefalopati). Urea diekskresikan oleh keringat dan mengkristal pada kulit (frost uremic).
  • Kalium terakumulasi dalam darah (dikenal sebagai hiperkalemia dengan berbagai gejala termasuk malaise dan berpotensi fatal aritmia jantung s).
  • Erythropoietin sintesis menurun (berpotensi menyebabkan anemia, yang menyebabkan kelelahan).
  • overload volume yang Fluida - gejala dapat berkisar dari ringan edema untuk mengancam kehidupan edema paru.
  • Hyperphosphatemia - karena ekskresi fosfat berkurang, terkait dengan hipokalsemia (karena 1,25 hidroksivitamin D 3 ]] defisiensi), yang karena stimulasi faktor pertumbuhan fibroblast -23-.
  • Belakangan ini berkembang menjadi hiperparatiroidisme sekunder, osteodistrofi ginjal dan kalsifikasi vaskular yang berfungsi juga mengganggu jantung.
  • Metabolik asidosis, karena akumulasi sulfat, fosfat, asam urat dll ini dapat menyebabkan aktivitas enzim diubah oleh kelebihan asam yang bekerja pada enzim dan eksitabilitas juga meningkat membran jantung dan saraf dengan promosi (hiperkalemia) karena kelebihan asam (asidemia).
Selain itu Tanda dan gejala gagal ginjal akut antara lain:

·           Berkurangnya urin saat buang air
·           Terlalu banyak menyimpan cairan di dalam tubuh yang menyebabkan pembengkakan pada area kaki
·           Perasaan mengantuk
·           Napas pendek
·           Lelah
·           Perasaan bingung
·           Mual
·           Kejang atau koma pada kasus yang parah
·           Nyeri atau perasaan tertekan pada dada
·           Berkurangnya produksi air kemih (oliguria=volume air kemih berkurang atau anuria=sama sekali tidak terbentuk air kemih)
 Nokturia (berkemih di malam hari)
·           Tanda-tanda kekurangan cairan (mukosa bibir kering, turgor kulit menurun)
·           Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki
·           Pembengkakan yang menyeluruh (karena terjadi penimbunan cairan)
·         Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki
·         Perubahan mental atau suasana hati
·         Tanda-tanda sumbatan pada saluran kemih
·         Kejang
·         Tremor tangan
·         Mual, muntah
Terkadang gagal ginjal akut tidak menyebabkan tanda atau gejala dan hanya dapat diketahui denga tes laboratorium.


F.     Pemeriksaan laboratorium terkait penyakit gagal ginjal
     Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin dalam darah dapat menjadi acuan untuk mengetahui adanya GGA.Pemeriksaa urin (urinalisis) juga sangat penting untuk menentukan penyebab dan beratnya GGA. Jika penyebabnya adalah gangguan penyaringan maka dapat terlihat adanya protein dalam urin.Penumpukan dari zat-zat yang ada dalam ginjal juga dapat terlihat.Bila penyebabnya adalah sumbatan dapat terlihat peningkatan sel darah merah dan sel darah putih dalam urin.
Pemeriksaan laboratorium gagal ginjal meliputi antar lain :
1)      Darah  : ureum, kreatinin, elektrolit, serta osmolaritas.
2)      Urin     : ureum, kreatinin, elektrolit, osmolaritas, dan berat jenis. Kenaikan sisa metabolisme proteinureum kreatinin dan asam urat.
3)      Gangguan keseimbangan asam basa : asidosis metabolik.
4)      Gangguan keseimbangan elektrolit : hiperkalemia. hipernatremia atau hiponatremia, hipokalsemia dan hiperfosfatemia.
5)      Volume urine biasanya kurang dari 400 ml/24 jam yang terjadi dalam 24 jam setelah ginjal rusak.
6)      Warna urine : kotor, sedimen kecoklatan menunjukan adanya darah, Hb, Mioglobin, porfirin.
7)      Berat jenis urine : kurang dari 1,020 menunjukan penyakit ginjal, contoh : glomerulonefritis, piolonefritis dengan kehilangankemampuan untuk memekatkan; menetap pada 1,010menunjukan kerusakan ginjal berat.
8)      PH. Urine : lebih dari 7 ditemukan pada ISK., nekrosis tubular ginjal, dan gagal ginjal kronik.
9)      Osmolaritas urine : kurang dari 350 mOsm/kg menunjukan kerusakan ginjal, dan ratio urine/serum sering 1:1.
10)   Klierens kreatinin urine : mungkin secara bermakna menurun sebelum BUN dan kreatinin serum menunjukan peningkatan bermakna.
11)   Natrium Urine : Biasanya menurun tetapi dapat lebih dari 40 mEq/L bila ginjal tidak mampu mengabsorbsi natrium.
12)   Bikarbonat urine : Meningkat bila ada asidosis metabolik.
13)   SDM urine : mungkin ada karena infeksi, batu, trauma, tumor, atau peningkatan GF.
14)   Protein : protenuria derajat tinggi (3-4+) sangat menunjukan kerusakan glomerulus bila SDM dan warna tambahan juga ada. Proteinuria derajat rendah (1-2+) dan SDM menunjukan infeksi atau nefritis interstisial. Pada NTA biasanya ada proteinuria minimal.
15)   Warna tambahan : Biasanya tanpa penyakit ginjal ataui infeksi. Warna tambahan selular dengan pigmen kecoklatan dan sejumlah sel epitel tubular ginjal terdiagnostik pada NTA. Tambahan warna merah diduga nefritis glomular.

Pemeriksaan labortorium padan Darah:
1.      Hb. : menurun pada adanya anemia.
2.      Sel Darah Merah : Sering menurun mengikuti peningkatan kerapuhan/penurunan hidup.
3.      PH : Asidosis metabolik (kurang dari 7,2) dapat terjadi karena penurunan kemampuan ginjal untuk mengeksresikan hidrogen dan hasil akhir metabolisme.
4.      BUN/Kreatinin : biasanya meningkat pada proporsi ratio 10:1
5.      Osmolaritas serum : lebih beras dari 285 mOsm/kg; sering sama dengan urine.
6.      Kalium : meningkat sehubungan dengan retensi seiring dengan perpindahan selular ( asidosis) atau pengeluaran jaringan (hemolisis sel darah merah).
7.      Natrium : Biasanya meningkat tetapi dengan bervariasi.
8.      Ph; kalium, dan bikarbonat menuru
9.      Klorida, fosfat dan magnesium meningkat.
10.  Protein : penurunan pada kadar serum dapat menunjukan kehilangan protein melalui urine, perpindahan cairan, penurunan pemasukan, dan penurunan sintesis,karena kekurangan asam amino esensial





·         Pengkajian

Aktifitas dan istirahat :
gejala : Kelitihan kelemahan malais tanda : Kelemahan otot dan kehilangan tonus.
Sirkulasi.
Tanda:hipotensi/hipertensi termasuk hipertensi maligna,eklampsia, hipertensi akibat kehamilan).Disritmia jantung. Nadi lemah/halus hipotensi ortostatik(hipovalemia). DVI, nadi kuat,Hipervolemia). Edema jaringan umum (termasuk area periorbital mata kaki sakrum) Pucat, kecenderungan perdarahan.
Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi,poliuria (kegagalan dini), atau penurunan frekuensi/oliguria (fase akhir) Disuria, ragu-ragu, dorongan, dan retensi (inflamasi/obstruksi, infeksi). Abdomen kembung diare atau konstipasi
Makanan/Caira
Gejala : Peningkatan berat badan (edema) ,penurunan berat badan (dehidrasi)Mual , muntah, anoreksia, nyeri uluhatiPenggunaan diureticTanda : Perubahan turgor kulit/kelembaban.,Edema (Umum, bagian bawah).
Neurosensori
Gejala : Sakit kepala penglihatan kabur. Kram otot/kejang, sindrom “kaki Tanda : Gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran (azotemia, ketidak seimbangan elektrolit/ asama basa.


Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri tubuh , sakit kepala  Tanda : Perilaku berhati-hati/distrkasi, gelisah.
 Pernafasan
Gejala : nafas pendek Tanda : Takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas amonia, batuk produktif dengan sputum kental merah muda( edema paru ).
Keamanan
Gejala : adanya reaksi transfuse  Tanda : demam, sepsis(dehidrasi), ptekie atau kulit ekimosis, pruritus, kulit kering.

Penyuluhan/Pembelajaran:
Gejala : riwayat penyakit polikistik keluarga, nefritis herediter, batu urianrius, malignansi.,
riwayat terpapar toksin,(obat, racun lingkungan), Obat nefrotik penggunaan berulang Contoh : aminoglikosida, amfoterisisn, B,anestetik vasodilator, Tes  diagnostik dengan media kontras radiografik, kondisi yang terjadi bersamaan tumor di saluran perkemihan, sepsis gram negatif, trauma/cedera kekerasan , perdarahan, cedra listrik, autoimunDM, gagal jantung/hati.

G.    Komplikasi berbagai penyakit terkait penyakit ginjal
1.  Edema Paru-Paru
Edema paru-paru terjadi akibat terjadinya penimbunan cairan serosa atau serosanguinosa yang berlebihan di dalam ruang interstisial dan alveolus paru-paru.Hal ini timbul karena ginjal tidak dapat mensekresi urine dan garam dalam jumlah cukup.Sering kali edema paru-paru menyebabkan kematian.
2. Hiperkalemia
Komplikasi kedua adalah hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi).yaitu suatu keadaan dimana konsentrasi kalium darah lebih dari 5 mEq/l darah. Perlu diketahui konsentrasi kalium yang tinggi justru berbahaya daripada kondisi sebaliknya ( konsentrasi kalium rendah ). Konsentrasi kalium darah yang lebih tinggi dari 5,5 mEq/l dapat mempengaruhi system konduksi listrik jantung. Apabila hal ini terus berlanjut, irama jantung menjadi tidak normal dan jantungpun BERHENTI BERDENYUT
H.    Terapi ginjal

Terapi  bagi dalam beberapa tipe terapi trgantung penyakit ginjal yg dideritanya
A.    Terapi gagal ginjal untuk penderita kronik
a.       Terapi konservatif diberikan kepada penyakit ginjal kronik
Tujuan dari terapi konservatif adalah mencegah memburuknya faal ginjal secara progresif, meringankan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksin azotemia, memperbaiki metabolisme secara optimal dan memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit (Sukandar, 2006). Waktu yang paling tepat untuk terapi penyakit dasarnya adalah sebelu terjadinya penurunan LFG sehingga perburukan fungsi ginjal tidak terjadi. Pada ukuran ginjal yang masih normal secara ultrasonografi, biopsi dan pemeriksaan 17 histopatologi ginjal dapat menentukan indikasi yang tepat terhadap terapi spesifik.Sebaliknya, bila LFG sudah menurun sampai 20-30%
Peranan diet
Terapi diet rendah protein (DRP) menguntungkan untuk mencegah atau mengurangi toksin azotemia, tetapi untuk jangka lama dapat merugikan terutama gangguan keseimbangan negatif nitrogen (Sukandar, 2006). Pembatasan asupan protein mulai dilakukan pada LFG ≤ 60 ml/mnt, Protein diberikan 0,6-0,8/kgbb/hari, yang 0,35-0,50 gr diantaranya merupakan protein nilai biologi tinggi. Jumlah kalori yang diberikan sebesar 30- 35 kkal/kgBB/hari, dibutuhkan pemantauan yang teratur terhadap status nutrisi pasien. Bila terjadi malnutrisi, jumlah asupan kalori dan protein dapat ditingkatkan. Berbeda dengan lemak dan karbohidrat, kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh tapi tapi dipecah menjadi urea dan substansi nitrogen lain, yang terutama dieksresikan melalui ginjal. Selain itu, makanan tinggi protein yang mengandung ion hydrogen, posfat, sulfat, dan ion unorganik lain juga dieksresikan melalui ginjal (Suwitra, 2006). Pemberian diet tinggi protein pada pasien penyakit ginjal kronik akanmengakibatkan penimbunan substansi nitrogen dan ion anorganik lain, dan mengakibatkan gangguan klinis dan metabolik yang disebut uremia. Pembatasanprotein akan mengakibatkan berkurangnya sindrom uremik (Suwitra, 2006). Masalah penting lain adalah, asupann protein berlebihan (protein Overload) akan mengakibatkan perubahan hemodinamik ginjal berupa peningkatan aliran darah dan tekanan intraglomerulus (intraglomerulus hyperfiltration), yang akan meningkatkan progresifitas pemburukan fungsi ginjal. Pembatasan asupan protein juga berkaitan dengan pembatasan asupan fosfat, karena protein dan fosfat selalu berasal dari sumber yang sama. Pembatasan fosfat perlu untuk mencegah terjadinya hyperfosfatemia (Suwitra, 2006). Kebutuhan jumlah kalori Kebutuhan jumlah kalori (sumber energi) untuk PGK harus adekuatdengan tujuan utama, yaitu mempertahankan keseimbangan positif nitrogen,memelihara status nutrisi dan memelihara status gizi (Sukandar, 2006).
b.      Terapi simtomatik
a. Asidosis metabolic Asidosis metabolik harus dikoreksi karena meningkatkan serum kalium(hiperkalemia). Untuk mencegah dan mengobati asidosis metabolik dapatdiberikan suplemen alkali. Terapi alkali (sodium bicarbonat) harus segera diberikan intravena bila pH ≤ 7,35 atau serum bikarbonat ≤ 20 mEq/L (Sukandar,2006).
b.  Anemia
Anemia terjadi pada 80-90 % pasien penyakit ginjal kronik.Anemia pada penyakit ginjal kronik terutama disebabkan oleh defisiensi eritropoetin.Hal-hal yang ikut berperan dalam terjadinya anemia adalah defisiensi besi, kehilangan darah (misal, perdarahan saluran cerna, hematuri), masa hidup eritrosit yang pendek akibat terjadinya hemolisis, defisiensi asam folat, penekanan sumsum tulang oleh substansi uremik, proses inflamasi akut maupun kronik. Evaluasi terhadap anemia dimulai saat kadar hemoglobin ≤ 10 g% atau hematokrit ≤ 30g%, meliputi evaluasi terhadap status besi (Iron Binding Capacity), mencari sumber perdarahan morfologi eritrosit, kemungkinan adanya hemolisis (Suwitra, 2006).
B. terapi gagal ginjal untuk penderita akut
Sedangkan Strategi terapi untuk GGA dapat dilakukan secara nonfarmakologi dan farmakologi.Renal replacement therapies (RRT) adalah terapi nonfarmakologi yang paling umum diberikan kepada pasien penderita GGA.
Indikasi untuk renal replacementtherapy
Keadaan klinis
A
Abnormalitas Asam-basa
Asidosis metabolik terbentuk dari akumulasi asam organik dan inorganik
E
Ketakseimbangan Elektrolit
Hiperkalemia, hipermagnesia
I
Intoksikasi
Salisilat, litium, metanol, etilen glikol, teofilin, fenobarbital
O
Fluid Overload
Perolehan cairan postoperative
U
Uremia
Katabolisme GGA yang tinggi
Terapi farmakologi untuk pengobatan GGA antara lain dengan dopamin, diuretik osmotik, dan diuretik kuat. Dopamin menstimulasi reseptor adrenergik dan dopaminergik.Efek hemodinamik tergantung pada dosis; dosis rendah terutama menstimulasi reseptor dopaminergik yang dapat menghasilkan vasodilatasi renal; dosis tinggi menstimulasi dopaminergik dan adrenergik yang dapat menghasilkan stimulasi jantung dan vasodilatasi renal.Mannitol (diuretik osmotik) meningkatkan tekanan osmotik pada filtrasi glomerular yang menghambat reabsorpsi air dan elektrolit pada tubular serta meningkatkan keluaran urin.Furosemid (diuretik kuat) menurunkan reabsorpsi sodium dan klorida di ascending loop Henle dan tubulus distal ginjal.Meningkatkan ekskresi sodium, air, klorida, kalsium, dan magnesium.
Diuretik kuat diindikasikan untuk edema, hiperkalsemia akut, hiperkalemia, GGA, dan hipertensi. Diuretik kuat terabsorpsi cepat, tereliminasi melalui ginjal dengan filtrasi glomerular dan sekresi tubular. Diuretik kuat selektif menghambat reabsorpsi NaCl di thick ascending limb (TAL) dan menginduksi sintesis prostaglandin renal sehingga terjadi vasodilatasi pada arteriola aferen (pembuluh darah yang masuk ke glomerulus). Penggunaan obat golongan AINS dapat mengurangi mekanisme diuretik ini karena obat golongan AINS menghambat sintesis prostaglandin.
I.       pengaruh nutrisi pada penyakit ginjal
     Pengaruh nutrisi pada penyakit gagal ginjal Penderita Gagal Ginjal tidak disarankan mengonsumsi banyak buah dan sayur. Meski buah dan sayur adalah makanan yang baik untuk orang sehat, namun untuk penderita ginjal makanan ini akan berpotensi memperparah kesehatan anda.Penderita gagal ginjal harus mengetahui kandungan buah dan sayur yang mereka makan. Jangan sampai mengkonsumsi jenis buah dan sayur yang mempunyai kadar Kalium (Potassium) yang tinggi. Hal tersebut diketahui dapat mengganggu irama jantung.
     Sebagai contoh bagi anda penderita gagal ginjal adalah hanya boleh mengkonsumsi buah apel setengah saja setiap harinya. Namun apabila kondisi penderita gagal ginjal sudah terlalu parah, hentikan konsumsi buah dan sayur hingga gejala penyakit ginjal (seperti sering kencing )menghilang.
     Namun bagi anda yang belum pernah melakukan cuci darah, dianjurkan melakukan diet rendah protein 40-45 gram/hari. Hal tersebut tergantung fungsi ginjal penderita yang dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium. Jika fungsi ginjal kurang dari 15 persen, maka tentu diperlukan cuci darah.
     Sedangkan untuk penderita gagal ginjal kronis, harus menjalani diet ketat dengan beberapa tujuan, yaitu: Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dan menjaga agar Pasien Gagal Ginjal tetap dapat beraktivitas seperti orang normal.
Sebagai penderita gagal ginjal ada pantangan makanan yang harus dihindari dimana makanan tersebut mengandung nutrisi yg dapat menyebabkn gagal ginjal antra lain adalah:
1.  Kurangi Konsumsi makanan mengandung karbohidrat seperti: nasi, kentang, jagung, pasta, hevermout, dan ubi-ubian.
2.  Kurangi Konsumsi Protein hewani, seperti: daging kambing dan ayam, hati, ikan, keju, udang dan telur.
3.  Kurangi konsumsi Sayuran dan buah-buahan tinggi kalium, seperti: alpukat, apel, jeruk, pisang, buah dan daun pepaya, seledri, kembang kol, peterseli dan buncis.
4. Kurangi konsumsi makanan yang sudah diawetkan seperti ikan asin, cornet, abon, buah dan sayur dalam kaleng, keju dan susu yang diawetkan diketahui dapat memperparah penyakit ginjal.











BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
      Adapun kesimpulan yang dapat ditarik pada konsep penyakit gagal ginjal adalah Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan funsi regulernya.Suatu bahan yang biasanya dieliminasi diurin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa.Gagal ginjal terdiri atas gagal ginjal akut, dimana gagal ginjal akut adalah hilangnya fungsi ginjal secara mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi tubular dan glomerular yang berlangsung lebih lama dari pada penyakit gagal ginjal akut.
B.     SARAN
Saran Gagal ginjal merupakan penyakit yang sangat berbahaya, untuk itu perlu pengetahuan yang mendalam tentang penyakit ini, sehingga tindakan pencegahan dapat kita lakukan sedini dan seefektif mungkin.Dalam penulisan modul ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun kami harapkan demi kesempurnaan penulisan modul selanjutnya.






DAFTAR PUSTAKA



1 komentar:

  1. Terimakasih untuk informasi penyakit ginjalnya. Pencegan yang baik adalah dengan menjaga pola hidup sehat, seperti makanan sehat, olah raga teratur dan minum yang cukup serta jangan menahan buang air kecil..

    http://www.tokoobatku.com/obat-herbal-penyakit-gagal-ginjal/

    BalasHapus