MODUL
PATHOFISIOLOGI
GAGAL
GINJAL AKUT
Disusun
Oleh :
Antias Eva Puspa Ningrum : 11S10004
Henny Septiana :
11S10016
Rianti Esmerelda : 11S10030
Risna Herliani :
11S10032
Yessiya Ensepa :
11S10039
Yusida Arianti :
12S10024
DOSEN
PENGAJAR
dr.
Safril
PROGRAM
STUDI S1 GIZI
STIKES
HUSADA BORNEO BANJARBARU
TAHUN
2013 / 2014
DAFTAR
ISI
Halaman
DAFTAR
ISI.......................................................................................... 2
A. Kata
Pengantar............................................................................ 3
BAB
I PENDAHULUAN....................................................................
4
B. Epidemiologi
Gagal Ginjal.......................................................... 4
C. Tujuan.......................................................................................... 5
BAB
II PEMBAHASAN....................................................................... 6
A. Pengertian Penyakit Gagal Ginjal............................................... 6
B. Fungsi Ginjal............................................................................... 9
C. Jenis-jenis Penyakit Gagal Ginjal ............................................... 11
D.
Penyebab Gagal Ginjal................................................................. 13
E.
Tanda dan Gagal Ginjal Akut ..................................................... 14
F.
Pemeriksaan Laboraturium Terkait Penyakit Ginjal...................... 16
G.
Komplikasi Berbagai Penyakit Terkait Penyakit Ginjal............... 19
H.
Terapi Ginjal................................................................................. 20
I.
Pengaruh Nutrisi Terhadap Penyakit Ginjal.................................. 23
BAB
III PENUTUP............................................................................... 25
A. Kesimpulan.................................................................................. 25
B. Epidemiologi
Gagal Ginjal.......................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 26
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kepada ALLAH SWT karena berkat dan rahmat-Nya
saya dapat
menyelesaikan referat yang berjudul "Penalaksanaan Gagal Ginjal
Akut". Referat ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugasi phatofisiologi
Bahan-bahan yangsaya gunakan dalam referat ini
didapat melalui pencarian pustaka daninternet.Saya tak lupa mengucapkan terima
kasih kepada keluarga dan teman-teman
yang selalumemberikan dukungannya.
Saya sangat
menyadari bahwa referat yang saya susun ini sangatlah jauh dari sempurna.
Oleh karena itu,
saran dan masukan sangatlahdiharapkan.Semoga referat yang telah saya susun ini
dapat berguna bagi kitasemua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Epidemiologi
gagal ginjal akut
Gagal
ginjal atau Acute renal failure (ARF) dapat diartikan sebagai penurunan
cepat/tiba-tiba atau parah pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini biasanya
ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia
(peningkatan konsentrasi BUN [Blood Urea Nitrogen] .Akan tetapi biasanya segera
setelah cedera ginjal terjadi, tingkat konsentrasi BUN kembali normal, sehingga
yang menjadi patokan adanya kerusakan ginjal adalah penurunan produksi urin.
Gagal
ginjal Adalah penurunan tiba-tiba faal ginjal pada individu dengan ginjal sehat
sebelumnya, dengan atau tanpa oliguria dan berakibat azotemia progresif
disertai kenaikan ureum dan kreatinin darah
Penyakit
gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjalmengalami
penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali.Penyakit gagal
ginjal dibagi menjadi gagal ginjal akut (GGA) dan gagal ginjalkronis
(GGK).Penyakit gagal ginjal akut (GGA) adalah penurunan akut fungsi
fisiologisginjal.
Gagal
ginjal akut dapat disebabkan akibat lanjut dari penyakit-penyakitekstrarenal
(pre dan renal) dan intrarenal.Angka kejadian gagal ginjal akutdidapat selama
perawatan di rumah sakit berhubungan erat dengan tingginyafrekuensi tindakan
bedah berisiko tinggi. Angka kejadian gagal ginjal akut didapatselama perawatan
di rumah sakit mencapai 4-5% dan hampir 60% mempunyaihubungan dengan tindakan
bedah terutama bedah jantung, toraks, vaskuler, danabdomen. Pada umumnya gagal
ginjal akut disebabkan sebagai akibat lanjut darisindrom sepsis,
gastroenteritis akut, dan perdarahan terutama pada wanita masanifas, infeksi
virus demam berdarah, leptospirosis, dan malaria tropika.
Penyakit
gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau
terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal
ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum
lanjut usia.
B.
Tujuan
penulisan
Tujuan
penulisan dalam pembutan modul ini adalah agar mahasiswa khususnya saya sendiri
dapat mempelajari dan mengetahui definisi,tentang gagal ginjal akut penyebabny,
tanda dan gejala, jenis-jenisny, komplikasi, pemeriksaan laboratotium, dan
pengaruh nutrisi trehadap gagal ginjal akut. Selain itu penulisan modul ini
juga bertujuan untuk memenuhi tugas phatofisiologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
gagal ginjal akut
Gagal
ginjal yaitu satu situasi dimana ginjal tidak bisa melakukan tugasnya dengan
normal.pada situasi normal, pertama-tama darah dapat masuk ke glomerulus serta
alami penyaringan melewati pembuluh darah halus yang dinamakan kapiler. di
glomerulus, zat-zat sisa metabolisme yang telah tidak terpakai serta sebagian
yang tetap terpakai dan cairan akan melalui membran kapiler namun sel darah
merah, protein serta zat-zat yang berukuran besar dapat terus tertahan didalam
darah. filtrat ( hasil penyaringan ) dapat terkumpul dibagian ginjal yang
dimaksud kapsula bowman. setelah itu, filtrat dapat diolah didalam tubulus
ginjal. disini air serta zat-zat yang tetap bermanfaat yang terdapat didalam
filtrat dapat diserap lagi serta dapat berlangsung peningkatan zat-zat sampah
metabolisme lain ke dalam filtrat. hasil akhir dari sistem ini yaitu urin ( air
seni ).
Ginjal
( renal ) yaitu organ tubuh yang mempunyai tugas utama untuk menyaring serta
membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah serta melindungi
keseimbangan cairan dan elektrolit ( contohnya kalsium, natrium, serta kalium )
didalam darah. ginjal juga menghasilkan wujud aktif dari vit. d yang mengatur
penyerapan kalsium serta fosfor dari makanan hingga menjadikan tulang kuat.
disamping itu ginjal menghasilkan hormon eritropoietin yang merangsang sumsum
tulang untuk menghasilkan sel darah merah, dan renin yang berperan mengatur
volume darah serta tekanan darah.
Gagal
ginjal dibagi jadi dua tipe yaitu gagal ginjal akut serta gagal ginjal
kronik.pada gagal ginjal akut berlangsung penurunan fungsi ginjal dengan
tiba-tiba dlm kurun waktu sekian hari atau sekian minggu serta ditandai dengan
hasil kontrol fungsi ginjal ( ureum serta kreatinin darah ) serta kandungan
urea nitrogen didalam darah yang meningkat. namun pada gagal
Peningkatan
kecil dalam konsentarsi kreatinin serum (misalnya dari 44,2 mikromol / l)
dengan adanya tidak definisi universal, gagal ginjal akut sering didevinisikan
sebagai penurunan signivikan dalam fungsi ginjal yang terjadi selama jam atau
hari. Mungkin tidak ada tanda dan gejala tetapi oliguria ( volume urin kurang
adri 2400 mL / 24 jam ) adalah yang paling umum. Ada akumulasi produk limbah
cair dan nitrogen ditunjukan oleh
kenaikan ureum dan kreatinin darah.
Etiologi
gagal ginjal akut
Mekanisme
gagal ginjal akut adalah :
§ Buruknya
perfusi ginjal ( prerenal )
§ Penyakit
ginjal instrinsik
§ Obstruksi
saluran kemih ( obsternal )
Gagal
ginjal akut, atau lebih tepatnya cedera ginjal akut, didefinisikan sebagai penurunan
tiba-tiba atau cepat pada fungsi filtrasi ginjal.Kondisi ini biasanya ditandai
dengan peningkatan konsentrasi serum kreatinin atau azotemia (peningkatan
nitrogen urea/BUN dalam darah).Namun, beberapa saat setelah cedera ginjal,
kreatinin atau BUN mungkin normal, sehingga tanda cedera ginjal mungkin baru
berupa penurunan produksi urin.
GA
dapat disebabkan karena terjadinya penurunan aliran darah, yang dapat merupakan
akibat dari infeksi yang parah, serious injury, dehidrasi, daya pompa jantung
menurun (kegagalan jantung), tekanan darah yang sangat rendah (shock), atau
kegagalan hati (sindroma hepatorenalis). GGA juga dapat dikarenakan oleh adanya
zat-zat yang menyebabkan kerusakan/trauma pada ginjal, seperti kristal, protein
atau bahan lainnya dalam ginjal. Penyebab GGA lainnya yaitu terjadi penyumbatan
yang menghalangi pengeluaran urin dari ginjal, misalnya karena adanya batu
ginjal, tumor yang menekan saluran kemih, atau pembengkakan kelenjar prostat.
GGA
dikelompokkan berdasarkan penyebabnya, yang pertama adalah prerenal azotemia. Prerenal
azotemia adalah penyebab GGA yang paling sering dijumpai. Azotemia adalah
keadaan dimana terjadi peningkatan sisa-sisa produk nitrogen. Prerenal azotemia
merupakan kegagalan ginjal akibat hipoperfusi parenkim renal, dengan atau tanpa
hipotensi arteri sistemik. Hipoperfusi renal dengan hipotensi arteri sistemik
dapat disebabkan oleh penurunan volume intravaskular (perdarahan, dehidrasi,
excessive diuresis, pankreatitis), perubahan resistensi vascular, maupun output
jantung yang rendah.Hipoperfusi tanpa hipotensi arteri sistemik biasanya
disebabkan oleh penghambatan billateral renal artery, atau penghambatan
unilateral pada pasien dengan satu ginjal yang berfungsi. Namun jika prerenal
azotemia dapat segera ditangani dengan mengembalikan aliran darah ke ginjal,
kerusakan parenkim ginjal tidak akan terjadi.
Kelompok
kedua adalah functional acute renal failure.Pada GGA jenis ini, terjadi
perubahan aliran darah pada glomerulus tanpa adanya penurunan perfusi ginjal
atau adanya kerusakan struktural pada ginjal. Kegagalan ginjal secara
fungsional mengarah pada penurunan tekanan hidrostatik glomerular sehingga
terjadi penurunan produksi ultrafiltrat glomerular tanpa mengakibatkan adanya
kerusakan pada ginjal.Kondisi klinis seperti ini dijumpai pada individu yang
mengalami penurunan volume darah efektif (misal pada kasus congestive heart
failure, sirosis, penyakit hati yang parah, hipoalbuminemia) atau pada individu
dengan penyakit renovaskular (misalnya renal artery stenosis). Kegagalan ginjal
jenis ini juga umum dijumpai pada pasien gagal jantung yang menerima terapi
ACEI.
Kelompok ketiga
adalah acute intrinsic renal failure.GGA jenis ini terjadi akibat adanya
kerusakan pada ginjal itu sendiri, yaitu pada struktur di dalam ginjal, seperti
pembuluh-pembuluh darah kecil, glomeruli, tubulus ginjal, dan interstitium.
Kelompok
keempat adalah postrenal obstruction.GGA terjadi dalam sistem urinaria dari
tubulus ginjal ke uretra.Obstruksi pada kandung kemih merupakan penyebab umum
terjadinya obstructive uropathy. GGA yang disebabkan oleh terbentuknya kristal
biasa terjadi pada pasien yang mendapat banyak obat dengan kelarutan rendah.
Ada
banyak kemungkinan penyebab kerusakan ginjal, di antaranya:
• Nekrosis
tubular akut (ATN)
• Sindrom nefritik
akut
• Nefritis
interstitial
• Penurunan
aliran darah karena tekanan darah sangat rendah akibat luka bakar, dehidrasi,
pendarahan, cedera, syok septik, penyakit serius dan operasi.
• Gangguan yang
menyebabkan pembekuan dalam pembuluh darah ginjal seperti sindrom uremik
hemolitik, trombocitopenik trombotik purpura idiopatik (ITTP)
• Hipertensi
maligna
• Reaksi
transfusi
• Skleroderma
• Infeksi yang
secara langsung mencederai ginjal seperti pielonefritis akut dan keracunan
darah
• Komplikasi
kehamilan, termasuk plasenta abrupsio, plasenta previa
• Obstruksi
saluran kemih
B.
Fungsi
ginjal
Ginjal sangat berperan
dalam tubuh manusia.Organ bentuknya mirip dengan kacang ini merupakan organ
ekskresi pada vertebrata.Fungsinya sebagai penyaring kotoran yang dibuang
melalui urin.Ginjal terletak di daerah perut yang berada di belakang.Jika
dilihat dari tulang belakang maka berada pada sisi kiri dan kanan. Aliran
renalis merupakan aliran darah pada ginjal, bagian-bagian ginjal antara lain
bernama korteks yang ada diluar ginjal dan medulla pada bagian dalam ginjal
Berikut adalah
bagian dari fungsi ginjal
1. Pertama
fungsi ginjal menjadi tempat penyaringan membersihkan darah. Nefron yang
menjadi bagian pada ginjal yang gunanya menjalankan fungsi ginjal sebagai
penyaring darah.Tujuan dari bagian ini adalah memilah darah yang baik untuk
disalurkan pada seluruh tubuh dan membuang racun yang dalam organ tubuh.Jika
fungsi ini tidak berjalan dengan baik maka penyakit mudah masuk dan segala
virus bahkan bakteri yang ada dalam darah tersalurkan di dalam tubuh, akibatnya
orang tersebut bisa meninggal dalam waktu yang singkat.
2. Pengatur
jumlah volume darah. Keseimbangan volume di dalam darah dilakukan oleh ginjal,
hal ini bertujuan agar darah yang mengalir dapat dikontrol banyaknya, karena
jika kekurangan darah maka mengakibatkan tubuh menjadi lemah, sedangkan jika
jumlah darah terlalu banyak maka tubuh tidak kuat menampung banyaknya darah
yang tidak bisa tersalurkan.
3. Penyaringan
glukosa, dan beberapa gizi serta zat di dalam tubuh. Fungsi lain dari ginjal
ini dapat mempertahankan zat yang sangat penting dibutuhkan oleh tubuh bersama
darah. Dan mengalirkannya lagi ke seluruh peredaran darah.Pengatur zat yang
diseimbangkan ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah zat yang berlebihan.
4. Sebagai
pengatur keseimbangan kimia darah. Garam yang berfungsi mengikat air dan jika
kelebihan gula darah maka berakibat sangat fatal karena tumpukan cairan yang
berlebihan dapat membuat anggota tubuh membengkak. Selain itu kalium darah yang
berkurang dapat diserap oleh ginjal sedangkan jika terlalu banyak kalium maka
ginjal akan membuangnya,
5. Fungsi ginjal
selanjutnya ialah menjaga pH darah supaya tidak begitu asam.
Ada banyak
sekali fungsi ginjal yang perlu diketahui seperti penghasil hormone yang dapat
merangsang pembentuk hemoglobin oleh tulang sumsum.
C.
Jenis-
jenis penyakit ginjal
·
Gagal Ginjal:
Suatu kondisi dimana ginjal tidak
dapat menjalankan fungsinya secara nPenyebab gagal ginjal adalah volume darah
yang kurang, dehidrasi, obat obatan gangguan aliran darah, sistem imun
berlebihan, kerusakan otot dan perandangan akut pada glomerulus. Gejalanya
adalah mudah lelah, keperingan, dan lain lain.
·
Ginjal Terapung:
Penyakit ini adalakeadaan dimana
ginjal dapat bergerak.Kadang kadang ginjal bergerak sedemikian rupa sehingga
diraba melalui dinding perut.Gejala dari penyakitini adalah rasa nyakibat
terganggunya peredaran darah, tersumbatnya saluran air seni, dan kadang kadang
tidak tampak gejala apapun.
·
Kanker Ginjal:
Kanker ginjal adalah jenis penyakit
ginjal yang terdapat pada ginjal atau Tubulus Renal Proksimal, Kanker terjadi
akibat adanya kerusakan sel. Kerusakan sel itu sendiri disebabkan obanyak hal,
dari obat obatan sampai dengan virus. Gejalanya adalah rasa nyeri pada bagian pinggang
·
Diabetes Melitus
penyakit yang ditandai adanya
glukosa dalam urine. Terjadi karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak
dapat menyerap kelebihan glukosa.
·
Diabetes Insipidus:
Suatu penyakit dengan sitoma
poliura dan polipsa. Diatebetes insipidus dibagi menjadi dua. Pertama diabetes
insipidus sentral yang disebabkan oleh defesiensi arpada hormon AVP. Yang kedua
adalah diabetes insipidus nefrogenis yang disebabkan oleh kurang pekanya ginjal
terhadap hormon dengan sifat anti - diuretik, seperti AV Gejala pada
penderitanya adalah gatal, mual, dan sebagainya.
·
Nefritis:
Kerusakan bagian ginjal akibat
alergi racun kuman. Disebabkan oleh bakteri . Gejalanya sangat bervariasi mulai
dari demam, nanah pada air kemih, dan lain lain.
·
Hematuria:
Penyakit yang ditandai sel darah
merah pada urine. Disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena
iriakibat gesekan batu ginjal. Gejalanya adalah berubahnya warna urin pada
penderita.
·
Anuria:
Penyakit anuria adalah penyakit
dimana penderitanya tidak dapat mengeluarkan air seni lebih dari 50 mililiter
Anuria biasanya merupakan tanda dari gagal ginjal. Penyebab anuria adalah tidak
lengkapnya preneral dalam produksi urine. Gejala penyakit ini adalah tidak
dapat memproduksi urine lebih dari 100 mililiter dalam 24 jam.
·
Polyuria:
Polyuria adalah penyadimana eksresi
urine yang besar dalam periode tertentu. Penyebabnya adalah pada medula ginjal.
Gejala penyakit ini adalah banyaknya melakukan eksresi.
·
Oliguria:
Keluaran urin kurang dari
seharusnya pada penOliguria merupakan salah satu tanda dari gagal ginjal.
Oluguria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh fungsi ginjal menurungagal
ginjal intrinsik dan gagal postrenal. Penyakit oliguria ditdengan eksresi urin
kurang daro 1 ml / kg/ hari pada bayi, 0,5 ml / kg /jam pada anak dan 400 ml /
hari pada orang dewasa.
·
Albuminuria:
Penyakit yang ditandai dengan
adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya adalah
kerusakan pada bagian glomerulus. Gejala pada penderitanya adalah pembengkakan
berisi cairan.
·
Batu Ginjal:
Batu ginjal terbentuk karena
pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantung
kemih. Penyebabnya adalah terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan terlalu
sedikit mengkonsumsi air. Gejala penyakit ini adalah sulitnya eksresi pada
penderitanya.
D.
Penyebab
gagal ginjal
Ada banyak
kemungkinan penyebab kerusakan ginjal, di antaranya:
- Nekrosis tubular akut (ATN)
- Sindrom nefritik akut
- Nefritis interstitial
- Penurunan aliran darah karena tekanan darah sangat rendah akibat luka bakar, dehidrasi, pendarahan, cedera, syok septik, penyakit serius dan operasi.
- Gangguan yang menyebabkan pembekuan dalam pembuluh darah ginjal seperti sindrom uremik hemolitik, trombocitopenik trombotik purpura idiopatik (ITTP)
- Hipertensi maligna
- Reaksi transfusi
- Skleroderma
- Infeksi yang secara langsung mencederai ginjal seperti pielonefritis akut dan keracunan darah
- Komplikasi kehamilan, termasuk plasenta abrupsio, plasenta previa
- Obstruksi saluran kemih
E.
Tanda
dan gejala gagal ginjal
- Tekanan darah meningkat karena overload cairan dan produksi hormon vasoaktif diciptakan oleh ginjal melalui RAS (renin-angiotensin system), meningkatkan risiko seseorang mengembangkan hipertensi dan/atau penderitaan dari gagal jantung kongestif.
- Urea terakumulasi, yang mengarah ke azotemia dan akhirnya uremia (gejala mulai dari kelesuan ke perikarditis dan ensefalopati). Urea diekskresikan oleh keringat dan mengkristal pada kulit (frost uremic).
- Kalium terakumulasi dalam darah (dikenal sebagai hiperkalemia dengan berbagai gejala termasuk malaise dan berpotensi fatal aritmia jantung s).
- Erythropoietin sintesis menurun (berpotensi menyebabkan anemia, yang menyebabkan kelelahan).
- overload volume yang Fluida - gejala dapat berkisar dari ringan edema untuk mengancam kehidupan edema paru.
- Hyperphosphatemia - karena ekskresi fosfat berkurang, terkait dengan hipokalsemia (karena 1,25 hidroksivitamin D 3 ]] defisiensi), yang karena stimulasi faktor pertumbuhan fibroblast -23-.
- Belakangan ini berkembang menjadi hiperparatiroidisme sekunder, osteodistrofi ginjal dan kalsifikasi vaskular yang berfungsi juga mengganggu jantung.
- Metabolik asidosis, karena akumulasi sulfat, fosfat, asam urat dll ini dapat menyebabkan aktivitas enzim diubah oleh kelebihan asam yang bekerja pada enzim dan eksitabilitas juga meningkat membran jantung dan saraf dengan promosi (hiperkalemia) karena kelebihan asam (asidemia).
Selain
itu Tanda dan gejala gagal ginjal akut antara lain:
·
Berkurangnya urin saat
buang air
·
Terlalu banyak
menyimpan cairan di dalam tubuh yang menyebabkan pembengkakan pada area kaki
·
Perasaan mengantuk
·
Napas pendek
·
Lelah
·
Perasaan bingung
·
Mual
·
Kejang atau koma pada
kasus yang parah
·
Nyeri atau perasaan
tertekan pada dada
·
Berkurangnya produksi
air kemih (oliguria=volume air kemih berkurang atau anuria=sama sekali tidak
terbentuk air kemih)
Nokturia (berkemih di malam hari)
·
Tanda-tanda kekurangan
cairan (mukosa bibir kering, turgor kulit menurun)
·
Pembengkakan tungkai,
kaki atau pergelangan kaki
·
Pembengkakan yang
menyeluruh (karena terjadi penimbunan cairan)
·
Berkurangnya rasa,
terutama di tangan atau kaki
·
Perubahan mental atau
suasana hati
·
Tanda-tanda sumbatan
pada saluran kemih
·
Kejang
·
Tremor tangan
·
Mual, muntah
Terkadang
gagal ginjal akut tidak menyebabkan tanda atau gejala dan hanya dapat diketahui
denga tes laboratorium.
F.
Pemeriksaan
laboratorium terkait penyakit gagal ginjal
Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin dalam
darah dapat menjadi acuan untuk mengetahui adanya GGA.Pemeriksaa urin
(urinalisis) juga sangat penting untuk menentukan penyebab dan beratnya GGA.
Jika penyebabnya adalah gangguan penyaringan maka dapat terlihat adanya protein
dalam urin.Penumpukan dari zat-zat yang ada dalam ginjal juga dapat
terlihat.Bila penyebabnya adalah sumbatan dapat terlihat peningkatan sel darah
merah dan sel darah putih dalam urin.
Pemeriksaan
laboratorium gagal ginjal meliputi antar lain :
1) Darah : ureum, kreatinin, elektrolit, serta
osmolaritas.
2) Urin : ureum, kreatinin, elektrolit,
osmolaritas, dan berat jenis. Kenaikan sisa metabolisme proteinureum kreatinin
dan asam urat.
3) Gangguan
keseimbangan asam basa : asidosis metabolik.
4) Gangguan
keseimbangan elektrolit : hiperkalemia. hipernatremia atau hiponatremia,
hipokalsemia dan hiperfosfatemia.
5) Volume
urine biasanya kurang dari 400 ml/24 jam yang terjadi dalam 24 jam setelah
ginjal rusak.
6) Warna
urine : kotor, sedimen kecoklatan menunjukan adanya darah, Hb, Mioglobin,
porfirin.
7) Berat
jenis urine : kurang dari 1,020 menunjukan penyakit ginjal, contoh :
glomerulonefritis, piolonefritis dengan kehilangankemampuan untuk memekatkan;
menetap pada 1,010menunjukan kerusakan ginjal berat.
8) PH.
Urine : lebih dari 7 ditemukan pada ISK., nekrosis tubular ginjal, dan gagal
ginjal kronik.
9) Osmolaritas
urine : kurang dari 350 mOsm/kg menunjukan kerusakan ginjal, dan ratio
urine/serum sering 1:1.
10) Klierens kreatinin urine : mungkin secara
bermakna menurun sebelum BUN dan kreatinin serum menunjukan peningkatan
bermakna.
11) Natrium Urine : Biasanya menurun tetapi dapat
lebih dari 40 mEq/L bila ginjal tidak mampu mengabsorbsi natrium.
12) Bikarbonat urine : Meningkat bila ada asidosis
metabolik.
13) SDM urine : mungkin ada karena infeksi, batu,
trauma, tumor, atau peningkatan GF.
14) Protein : protenuria derajat tinggi (3-4+)
sangat menunjukan kerusakan glomerulus bila SDM dan warna tambahan juga ada.
Proteinuria derajat rendah (1-2+) dan SDM menunjukan infeksi atau nefritis
interstisial. Pada NTA biasanya ada proteinuria minimal.
15) Warna tambahan : Biasanya tanpa penyakit
ginjal ataui infeksi. Warna tambahan selular dengan pigmen kecoklatan dan
sejumlah sel epitel tubular ginjal terdiagnostik pada NTA. Tambahan warna merah
diduga nefritis glomular.
Pemeriksaan
labortorium padan Darah:
1. Hb.
: menurun pada adanya anemia.
2. Sel
Darah Merah : Sering menurun mengikuti peningkatan kerapuhan/penurunan hidup.
3. PH
: Asidosis metabolik (kurang dari 7,2) dapat terjadi karena penurunan kemampuan
ginjal untuk mengeksresikan hidrogen dan hasil akhir metabolisme.
4. BUN/Kreatinin
: biasanya meningkat pada proporsi ratio 10:1
5. Osmolaritas
serum : lebih beras dari 285 mOsm/kg; sering sama dengan urine.
6. Kalium
: meningkat sehubungan dengan retensi seiring dengan perpindahan selular (
asidosis) atau pengeluaran jaringan (hemolisis sel darah merah).
7. Natrium
: Biasanya meningkat tetapi dengan bervariasi.
8. Ph;
kalium, dan bikarbonat menuru
9. Klorida,
fosfat dan magnesium meningkat.
10. Protein
: penurunan pada kadar serum dapat menunjukan kehilangan protein melalui urine,
perpindahan cairan, penurunan pemasukan, dan penurunan sintesis,karena
kekurangan asam amino esensial
·
Pengkajian
Aktifitas
dan istirahat :
gejala
: Kelitihan kelemahan malais tanda : Kelemahan otot dan kehilangan tonus.
Sirkulasi.
Tanda:hipotensi/hipertensi
termasuk hipertensi maligna,eklampsia, hipertensi akibat kehamilan).Disritmia
jantung. Nadi lemah/halus hipotensi ortostatik(hipovalemia). DVI, nadi
kuat,Hipervolemia). Edema jaringan umum (termasuk area periorbital mata kaki
sakrum) Pucat, kecenderungan perdarahan.
Eliminasi
Gejala
: Perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi,poliuria (kegagalan dini),
atau penurunan frekuensi/oliguria (fase akhir) Disuria, ragu-ragu, dorongan,
dan retensi (inflamasi/obstruksi, infeksi). Abdomen kembung diare atau
konstipasi
Makanan/Caira
Gejala
: Peningkatan berat badan (edema) ,penurunan berat badan (dehidrasi)Mual ,
muntah, anoreksia, nyeri uluhatiPenggunaan diureticTanda : Perubahan turgor
kulit/kelembaban.,Edema (Umum, bagian bawah).
Neurosensori
Gejala
: Sakit kepala penglihatan kabur. Kram otot/kejang, sindrom “kaki Tanda :
Gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan
berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran
(azotemia, ketidak seimbangan elektrolit/ asama basa.
Nyeri/Kenyamanan
Gejala
: Nyeri tubuh , sakit kepala Tanda :
Perilaku berhati-hati/distrkasi, gelisah.
Pernafasan
Gejala
: nafas pendek Tanda : Takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas
amonia, batuk produktif dengan sputum kental merah muda( edema paru ).
Keamanan
Gejala
: adanya reaksi transfuse Tanda : demam,
sepsis(dehidrasi), ptekie atau kulit ekimosis, pruritus, kulit kering.
Penyuluhan/Pembelajaran:
Gejala
: riwayat penyakit polikistik keluarga, nefritis herediter, batu urianrius,
malignansi.,
riwayat
terpapar toksin,(obat, racun lingkungan), Obat nefrotik penggunaan berulang
Contoh : aminoglikosida, amfoterisisn, B,anestetik vasodilator, Tes diagnostik dengan media kontras radiografik,
kondisi yang terjadi bersamaan tumor di saluran perkemihan, sepsis gram
negatif, trauma/cedera kekerasan , perdarahan, cedra listrik, autoimunDM, gagal
jantung/hati.
G.
Komplikasi
berbagai penyakit terkait penyakit ginjal
1. Edema Paru-Paru
Edema
paru-paru terjadi akibat terjadinya penimbunan cairan serosa atau
serosanguinosa yang berlebihan di dalam ruang interstisial dan alveolus
paru-paru.Hal ini timbul karena ginjal tidak dapat mensekresi urine dan garam
dalam jumlah cukup.Sering kali edema paru-paru menyebabkan kematian.
2.
Hiperkalemia
Komplikasi
kedua adalah hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi).yaitu suatu keadaan
dimana konsentrasi kalium darah lebih dari 5 mEq/l darah. Perlu diketahui
konsentrasi kalium yang tinggi justru berbahaya daripada kondisi sebaliknya (
konsentrasi kalium rendah ). Konsentrasi kalium darah yang lebih tinggi dari
5,5 mEq/l dapat mempengaruhi system konduksi listrik jantung. Apabila hal ini
terus berlanjut, irama jantung menjadi tidak normal dan jantungpun BERHENTI
BERDENYUT
H.
Terapi
ginjal
|
Terapi bagi dalam beberapa tipe terapi trgantung
penyakit ginjal yg dideritanya
A. Terapi
gagal ginjal untuk penderita kronik
a. Terapi
konservatif diberikan kepada penyakit ginjal kronik
Tujuan
dari terapi konservatif adalah mencegah memburuknya faal ginjal secara
progresif, meringankan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksin azotemia,
memperbaiki metabolisme secara optimal dan memelihara keseimbangan cairan dan
elektrolit (Sukandar, 2006). Waktu yang paling tepat untuk terapi penyakit
dasarnya adalah sebelu terjadinya penurunan LFG sehingga perburukan fungsi
ginjal tidak terjadi. Pada ukuran ginjal yang masih normal secara
ultrasonografi, biopsi dan pemeriksaan 17 histopatologi ginjal dapat menentukan
indikasi yang tepat terhadap terapi spesifik.Sebaliknya, bila LFG sudah menurun
sampai 20-30%
Peranan
diet
Terapi
diet rendah protein (DRP) menguntungkan untuk mencegah atau mengurangi toksin
azotemia, tetapi untuk jangka lama dapat merugikan terutama gangguan
keseimbangan negatif nitrogen (Sukandar, 2006). Pembatasan asupan protein mulai
dilakukan pada LFG ≤ 60 ml/mnt, Protein diberikan 0,6-0,8/kgbb/hari, yang
0,35-0,50 gr diantaranya merupakan protein nilai biologi tinggi. Jumlah kalori
yang diberikan sebesar 30- 35 kkal/kgBB/hari, dibutuhkan pemantauan yang
teratur terhadap status nutrisi pasien. Bila terjadi malnutrisi, jumlah asupan
kalori dan protein dapat ditingkatkan. Berbeda dengan lemak dan karbohidrat,
kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh tapi tapi dipecah menjadi urea dan
substansi nitrogen lain, yang terutama dieksresikan melalui ginjal. Selain itu,
makanan tinggi protein yang mengandung ion hydrogen, posfat, sulfat, dan ion
unorganik lain juga dieksresikan melalui ginjal (Suwitra, 2006). Pemberian diet
tinggi protein pada pasien penyakit ginjal kronik akanmengakibatkan penimbunan
substansi nitrogen dan ion anorganik lain, dan mengakibatkan gangguan klinis
dan metabolik yang disebut uremia. Pembatasanprotein akan mengakibatkan
berkurangnya sindrom uremik (Suwitra, 2006). Masalah penting lain adalah,
asupann protein berlebihan (protein Overload) akan mengakibatkan perubahan
hemodinamik ginjal berupa peningkatan aliran darah dan tekanan intraglomerulus
(intraglomerulus hyperfiltration), yang akan meningkatkan progresifitas
pemburukan fungsi ginjal. Pembatasan asupan protein juga berkaitan dengan
pembatasan asupan fosfat, karena protein dan fosfat selalu berasal dari sumber
yang sama. Pembatasan fosfat perlu untuk mencegah terjadinya hyperfosfatemia
(Suwitra, 2006). Kebutuhan jumlah kalori Kebutuhan jumlah kalori (sumber
energi) untuk PGK harus adekuatdengan tujuan utama, yaitu mempertahankan
keseimbangan positif nitrogen,memelihara status nutrisi dan memelihara status
gizi (Sukandar, 2006).
b. Terapi
simtomatik
a.
Asidosis metabolic Asidosis metabolik harus dikoreksi karena meningkatkan serum
kalium(hiperkalemia). Untuk mencegah dan mengobati asidosis metabolik
dapatdiberikan suplemen alkali. Terapi alkali (sodium bicarbonat) harus segera
diberikan intravena bila pH ≤ 7,35 atau serum bikarbonat ≤ 20 mEq/L
(Sukandar,2006).
b.
Anemia
Anemia
terjadi pada 80-90 % pasien penyakit ginjal kronik.Anemia pada penyakit ginjal
kronik terutama disebabkan oleh defisiensi eritropoetin.Hal-hal yang ikut
berperan dalam terjadinya anemia adalah defisiensi besi, kehilangan darah
(misal, perdarahan saluran cerna, hematuri), masa hidup eritrosit yang pendek
akibat terjadinya hemolisis, defisiensi asam folat, penekanan sumsum tulang
oleh substansi uremik, proses inflamasi akut maupun kronik. Evaluasi terhadap
anemia dimulai saat kadar hemoglobin ≤ 10 g% atau hematokrit ≤ 30g%, meliputi
evaluasi terhadap status besi (Iron Binding Capacity), mencari sumber
perdarahan morfologi eritrosit, kemungkinan adanya hemolisis (Suwitra, 2006).
B. terapi gagal ginjal untuk penderita akut
Sedangkan Strategi terapi untuk GGA dapat dilakukan
secara nonfarmakologi dan farmakologi.Renal replacement therapies (RRT)
adalah terapi nonfarmakologi yang paling umum diberikan kepada pasien penderita
GGA.
Indikasi untuk renal replacementtherapy
|
Keadaan klinis
|
|
A
|
Abnormalitas Asam-basa
|
Asidosis metabolik terbentuk dari akumulasi asam
organik dan inorganik
|
E
|
Ketakseimbangan Elektrolit
|
Hiperkalemia, hipermagnesia
|
I
|
Intoksikasi
|
Salisilat, litium, metanol, etilen glikol, teofilin,
fenobarbital
|
O
|
Fluid Overload
|
Perolehan cairan postoperative
|
U
|
Uremia
|
Katabolisme GGA yang tinggi
|
Terapi farmakologi untuk pengobatan GGA antara lain
dengan dopamin, diuretik osmotik, dan diuretik kuat. Dopamin menstimulasi
reseptor adrenergik dan dopaminergik.Efek hemodinamik tergantung pada dosis;
dosis rendah terutama menstimulasi reseptor dopaminergik yang dapat
menghasilkan vasodilatasi renal; dosis tinggi menstimulasi dopaminergik dan
adrenergik yang dapat menghasilkan stimulasi jantung dan vasodilatasi
renal.Mannitol (diuretik osmotik) meningkatkan tekanan osmotik pada filtrasi
glomerular yang menghambat reabsorpsi air dan elektrolit pada tubular serta
meningkatkan keluaran urin.Furosemid (diuretik kuat) menurunkan reabsorpsi
sodium dan klorida di ascending loop Henle dan tubulus distal
ginjal.Meningkatkan ekskresi sodium, air, klorida, kalsium, dan magnesium.
Diuretik kuat diindikasikan untuk edema, hiperkalsemia
akut, hiperkalemia, GGA, dan hipertensi. Diuretik kuat terabsorpsi cepat,
tereliminasi melalui ginjal dengan filtrasi glomerular dan sekresi tubular. Diuretik
kuat selektif menghambat reabsorpsi NaCl di thick ascending limb (TAL)
dan menginduksi sintesis prostaglandin renal sehingga terjadi vasodilatasi pada
arteriola aferen (pembuluh darah yang masuk ke glomerulus). Penggunaan obat
golongan AINS dapat mengurangi mekanisme diuretik ini karena obat golongan AINS
menghambat sintesis prostaglandin.
Pengaruh nutrisi pada penyakit gagal ginjal
Penderita Gagal Ginjal tidak disarankan mengonsumsi banyak buah dan sayur.
Meski buah dan sayur adalah makanan yang baik untuk orang sehat, namun untuk
penderita ginjal makanan ini akan berpotensi memperparah kesehatan
anda.Penderita gagal ginjal harus mengetahui kandungan buah dan sayur yang
mereka makan. Jangan sampai mengkonsumsi jenis buah dan sayur yang mempunyai kadar
Kalium (Potassium) yang tinggi. Hal tersebut diketahui dapat mengganggu irama
jantung.
Sebagai contoh bagi anda penderita gagal
ginjal adalah hanya boleh mengkonsumsi buah apel setengah saja setiap harinya.
Namun apabila kondisi penderita gagal ginjal sudah terlalu parah, hentikan
konsumsi buah dan sayur hingga gejala penyakit ginjal (seperti sering kencing
)menghilang.
Namun bagi anda yang belum pernah melakukan
cuci darah, dianjurkan melakukan diet rendah protein 40-45 gram/hari. Hal
tersebut tergantung fungsi ginjal penderita yang dapat diketahui dengan
pemeriksaan laboratorium. Jika fungsi ginjal kurang dari 15 persen, maka tentu
diperlukan cuci darah.
Sedangkan untuk penderita gagal ginjal
kronis, harus menjalani diet ketat dengan beberapa tujuan, yaitu: Mengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dan menjaga agar Pasien Gagal
Ginjal tetap dapat beraktivitas seperti orang normal.
Sebagai
penderita gagal ginjal ada pantangan makanan yang harus dihindari dimana
makanan tersebut mengandung nutrisi yg dapat menyebabkn gagal ginjal antra lain
adalah:
1. Kurangi
Konsumsi makanan mengandung karbohidrat seperti: nasi, kentang, jagung, pasta,
hevermout, dan ubi-ubian.
2. Kurangi
Konsumsi Protein hewani, seperti: daging kambing dan ayam, hati, ikan, keju,
udang dan telur.
3. Kurangi
konsumsi Sayuran dan buah-buahan tinggi kalium, seperti: alpukat, apel, jeruk,
pisang, buah dan daun pepaya, seledri, kembang kol, peterseli dan buncis.
4. Kurangi konsumsi makanan yang
sudah diawetkan seperti ikan asin, cornet, abon, buah dan sayur dalam kaleng,
keju dan susu yang diawetkan diketahui dapat memperparah penyakit ginjal.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik pada
konsep penyakit gagal ginjal adalah Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak
mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan funsi regulernya.Suatu
bahan yang biasanya dieliminasi diurin menumpuk dalam cairan tubuh akibat
gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolik,
cairan, elektrolit, serta asam basa.Gagal ginjal terdiri atas gagal ginjal
akut, dimana gagal ginjal akut adalah hilangnya fungsi ginjal secara mendadak
dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi tubular dan
glomerular yang berlangsung lebih lama dari pada penyakit gagal ginjal akut.
B.
SARAN
Saran
Gagal ginjal merupakan penyakit yang sangat berbahaya, untuk itu perlu
pengetahuan yang mendalam tentang penyakit ini, sehingga tindakan pencegahan
dapat kita lakukan sedini dan seefektif mungkin.Dalam penulisan modul ini
tentunya masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun kami harapkan demi kesempurnaan penulisan modul selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Terimakasih untuk informasi penyakit ginjalnya. Pencegan yang baik adalah dengan menjaga pola hidup sehat, seperti makanan sehat, olah raga teratur dan minum yang cukup serta jangan menahan buang air kecil..
BalasHapushttp://www.tokoobatku.com/obat-herbal-penyakit-gagal-ginjal/